Perhitungan Deadfreight

Dalam pencarteran curah kering, Perhitungan Deadfreight dan Contohnya:

Kapten (Nakhoda) menyatakan bahwa kapal dapat memuat: 52,000 mton
Persediaan penyewa: 50,000 mton
Tarif pengangkutan: $50 per mton
Pemilik kapal akan menagih total 52,000 mton sebagai berikut:
Pengangkutan (untuk muatan yang dimuat) 50,000mt x $50 per mton = $2,500,000
Deadfreight ( pada kargo tidak dipasok)
2.000 mton x $50 per mton = $100.000
Total = $2.600.000

Perhitungan Deadfreight pada Penyewaan Curah Kering

Dalam penyewaan kapal curah kering, deadfreight mengacu pada kompensasi moneter yang harus dibayar oleh penyewa kepada pemilik kapal ketika muatan sebenarnya yang dimuat kurang dari jumlah minimum yang disepakati, sebagaimana diatur dalam perjanjian sewa. Deadfreight umumnya dihitung berdasarkan perbedaan berat antara jumlah minimum yang disepakati dan muatan aktual yang dimuat, dikalikan dengan tarif angkutan yang disepakati.

Contoh 1: Perhitungan Deadfreight pada Pencarteran Kapal Curah Kering

Berikut contoh cara menghitung deadfreight pada skenario penyewaan kapal curah kering:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk kapal curah kering.
  2. Jumlah minimum muatan yang disepakati untuk dimuat adalah 50.000 metrik ton (MT) batubara.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 48.000 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 25 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih berat antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 50.000 MT – 48.000 MT Selisih = 2.000 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih berat dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 2.000 MT x USD 25 per MT Deadfreight = USD 50.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 50.000 karena kekurangan 2.000 MT pada muatan sebenarnya dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

 

Contoh 2 : Perhitungan Deadfreight pada Pencarteran Kapal Curah Kering

Berikut contoh lain cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal curah kering:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk kapal curah kering.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 35.000 metrik ton (MT) biji-bijian.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 33.500 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 18 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih berat antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 35.000 MT – 33.500 MT Selisih = 1.500 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih berat dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 1.500 MT x USD 18 per MT Deadfreight = USD 27.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 27.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 1.500 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh 3 : Perhitungan Deadfreight pada Pencarteran Kapal Curah Kering

Berikut contoh ketiga cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal curah kering:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk kapal curah kering.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 60.000 metrik ton (MT) bijih besi.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 57.800 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 14 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih berat antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 60.000 MT – 57.800 MT Selisih = 2.200 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih berat dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 2.200 MT x USD 14 per MT Deadfreight = USD 30.800

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 30.800 karena kekurangan muatan aktual sebesar 2.200 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh 4: Perhitungan Deadfreight pada Pencarteran Kapal Curah Kering

Berikut contoh keempat cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal curah kering:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk kapal curah kering.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 80.000 metrik ton (MT) bauksit.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 78.500 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 12 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih berat antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 80.000 MT – 78.500 MT Selisih = 1.500 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih berat dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 1,500 MT x USD 12 per MT Deadfreight = USD 18,000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 18.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 1.500 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh 5 : Perhitungan Deadfreight pada Pencarteran Kapal Curah Kering

Berikut contoh kelima cara menghitung deadfreight pada skenario penyewaan kapal curah kering:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk kapal curah kering.
  2. Jumlah minimum muatan yang disepakati untuk dimuat adalah 45.000 metrik ton (MT) batu kapur.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 43.200 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 20 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih berat antara kuantitas minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 45.000 MT – 43.200 MT Selisih = 1.800 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih berat dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 1.800 MT x USD 20 per MT Deadfreight = USD 36.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 36.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 1.800 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Perhitungan Deadfreight dalam Penyewaan Kapal Tanker

Dalam pencarteran kapal tanker, jumlah muatan sering kali digambarkan sebagai jumlah minimum dan penyewa memiliki opsi untuk memuat hingga satu muatan penuh. Untuk mengurangi risiko penyewa membayar deadfreight, klausul berikut dapat disepakati dalam penyewaan kapal tanker:

“Minimal 50.000 mton, penyewa dapat memilih hingga muatan penuh, tidak ada pengiriman barang mati untuk akun penyewa asalkan jumlah minimum yang disediakan”

Kapten (Master) meminta 52.000 mton. Namun, penyewa hanya mampu memasok 50.000 mton yang dipasok, tidak ada biaya pengangkutan mati karena muatan minimum telah dipasok. Jika penyewa telah memasok kurang dari jumlah minimum sesuai klausul dalam chater party, misalnya 48.000 mton dimuat, maka deadfreight akan dibayarkan atas kekurangan 2.000 mton.

Dalam pencarteran kapal tanker apabila telah disepakati jumlah muatan minimum, misalnya:

“Minimal 150.000 mton, minyak mentah kelas 1-2 tanpa panas, dalam segregasi alami kapal, penyewa dapat memilih hingga kargo penuh, tidak ada pengiriman mati untuk penyewa, asalkan jumlah minimum yang dipasok.”

Perhitungan pengangkutan kapal tanker carteran ada ungkapan: overage sebesar 50%. Misalnya, klausul pembayaran pengangkutan menyatakan: “Pengangkutan WS120, kelebihan penggunaan 50%”. Jika sebuah kapal tanker memuat 160.000 mton kargo, maka muatan 150.000 mton akan berada pada WS120, dengan kata lain 120% dari Tarif Tetap Skala Dunia, dan muatan pada kelebihan muatan, dalam contoh ini 10.000 mton, akan sebesar 50% dari WS120, dalam contoh ini WS60. Asumsikan Tarif Tetap kapal tanker adalah $20 per mton, biaya pengangkutan dihitung berdasarkan kuantitas yang dimuat sebagai berikut:

Tarif Tetap $20 per mton
WS120 = $24 per mton
WS60 = $12 per mton
Hutang Tarif Tanker: $24 per mton x 150,000 mton = $3,600,000
Hutang Kelebihan: $12 per mton x 10,000 mton = $120,000
Total Hutang Pengangkutan Tanker = $3,720,000

Alasan mendasar untuk menambah kelebihan sebesar 50% mungkin adalah untuk mendorong penyewa agar memasok lebih banyak kargo jika hal itu dapat diatur. Penyewa mendapat keuntungan dari pengurangan tarif pengangkutan atas kargo tambahan dan pemilik kapal akan memperoleh pengangkutan tambahan melebihi jumlah minimum yang diperkirakan semula. Pengangkut harus berhati-hati ketika tampaknya seluruh muatan tidak akan disediakan oleh pihak pengirim, sehingga menimbulkan kemungkinan klaim deadfreight. Penyewa harus disadarkan akan situasi ini, sehingga lebih banyak muatan dapat diproduksi dari sumber lain. Jika memungkinkan, kapten (nakhoda) kapal tanker harus memasukkan keterangan pada Bill of Lading (B/L), yang menyatakan bahwa deadfreight harus dibayarkan. Oleh karena itu, pemegang Bill of Lading (B/L) pihak ketiga, yang mungkin membayar biaya pengangkutan kapal tanker, akan mengetahui bahwa pengangkutan akan dibayarkan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang tertera pada Bill of Lading (B/L).

Contoh Perhitungan Deadfreight 1 pada Tanker Chartering

Dalam penyewaan kapal tanker, pengangkutan mati mengacu pada kompensasi moneter yang harus dibayar oleh penyewa kepada pemilik kapal ketika muatan sebenarnya yang dimuat kurang dari jumlah minimum yang disepakati, sebagaimana diatur dalam perjanjian sewa. Deadfreight umumnya dihitung berdasarkan perbedaan volume antara jumlah minimum yang disepakati dan muatan sebenarnya yang dimuat, dikalikan dengan tarif angkutan yang disepakati.

Berikut ini contoh cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal tanker:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk sebuah kapal tanker.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 90.000 metrik ton (MT) minyak mentah.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 88.000 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 10 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih volume antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 90,000 MT – 88,000 MT Selisih = 2,000 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih volume dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 2.000 MT x USD 10 per MT Deadfreight = USD 20.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 20.000 karena kekurangan 2.000 MT pada muatan sebenarnya dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh Perhitungan Deadfreight 2 pada Tanker Chartering

Berikut adalah contoh kedua tentang cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal tanker:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk sebuah kapal tanker.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 120,000 metrik ton (MT) produk minyak olahan.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 117,500 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 8 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih volume antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 120,000 MT – 117,500 MT Selisih = 2,500 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih volume dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 2.500 MT x USD 8 per MT Deadfreight = USD 20.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 20.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 2.500 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh Perhitungan Deadfreight 3 pada Tanker Chartering

Berikut contoh ketiga cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal tanker:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk sebuah kapal tanker.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 75,000 metrik ton (MT) gas alam cair (LNG).
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 72.000 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 15 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih volume antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 75,000 MT – 72,000 MT Selisih = 3,000 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih volume dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 3.000 MT x USD 15 per MT Deadfreight = USD 45.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 45.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 3.000 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh Perhitungan Deadfreight 4 pada Tanker Chartering

Berikut contoh keempat cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal tanker:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk sebuah kapal tanker.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 50.000 metrik ton (MT) bahan bakar minyak berat.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 48.500 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 12 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih volume antara jumlah minimum yang disepakati dengan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 50.000 MT – 48.500 MT Selisih = 1.500 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih volume dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 1,500 MT x USD 12 per MT Deadfreight = USD 18,000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 18.000 karena kekurangan muatan aktual sebesar 1.500 MT dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati.

Contoh Perhitungan Deadfreight 5 pada Tanker Chartering

Berikut contoh kelima cara menghitung deadfreight dalam skenario penyewaan kapal tanker:

Skenario:

  1. Pemilik kapal dan penyewa menyepakati piagam pelayaran untuk sebuah kapal tanker.
  2. Jumlah minimum kargo yang disepakati untuk dimuat adalah 200,000 metrik ton (MT) minyak mentah.
  3. Muatan sebenarnya yang dimuat ternyata 195.000 MT.
  4. Tarif angkutan yang disepakati adalah USD 7 per MT.

Perhitungan:

  1. Tentukan selisih volume antara jumlah minimum yang disepakati dan muatan aktual yang dimuat: Selisih = Kuantitas minimum yang disepakati – Kargo aktual yang dimuat Selisih = 200,000 MT – 195,000 MT Selisih = 5,000 MT
  2. Hitung jumlah deadfreight berdasarkan selisih volume dan tarif angkut yang disepakati: Deadfreight = Selisih x Tarif angkut yang disepakati Deadfreight = 5.000 MT x USD 7 per MT Deadfreight = USD 35.000

Dalam contoh ini, penyewa berhutang kepada pemilik kapal pembayaran deadfreight sebesar USD 35.000 karena kekurangan 5.000 MT pada muatan sebenarnya dibandingkan dengan jumlah minimum yang disepakati. (Red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *